DERITA PENGEMIS
Oleh: Hang Faisal
Hinakah aku yang selalu meminta
Salahkah aku yang ingin hidup
Salahkah aku untuk menyambung nyawa
Mengapa kau menjauh mencaci dan menghina
Bukankah kita sama
Kau manusia….
Aku juga manusia…
Manusia yang sama-sama dilahirkan
Dari ayah dan seorang bunda
Hina… caci… maki…
Sering dan slalu kudengar
Tidak cukup dari mulut yang berisi keju
Malah kau menghina,mencaci dan memakiku
Lewat Koran, majalah beserta gambarku dan juga anakku
Kau hina aku sebagai prusak pemandangan
Kau caci aku sebagai orang yang tak punya usaha
Sakitku belum sembuh
Kau tambah lagi rasa sakit itu
Lukaku amat dalam dengan kata-katamu
Aku rasa kau punya mata dan hati
Melihat keadaanku yang tak berdaya dan
Tak berkaki….
Janji-janji manismu masih kuingat
Sebelum kau duduk diatas kursi yang empuk
Dengan harta dan perhiasan istri yang menumpuk
Tetapi….
Setelah kau diangkat
Dan diberi pangkat
Kau menjadi manusia pengkhianat
Kau lupa janji
Kau tidak bisa diberi amanat
Anggaran untuk mensejahterakan rakyat kau embat
Makan tuh.. duit rakyat
Mana yang lebih hina aku atau sipengkhianat
5-juni-2006 santri faqir (5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar