Jumat, 12 Desember 2008

Derita Pengemis

DERITA PENGEMIS

Oleh: Hang Faisal

Hinakah aku yang selalu meminta

Salahkah aku yang ingin hidup

Salahkah aku untuk menyambung nyawa

Mengapa kau menjauh mencaci dan menghina

Bukankah kita sama

Kau manusia….

Aku juga manusia…

Manusia yang sama-sama dilahirkan

Dari ayah dan seorang bunda

Hina… caci… maki…

Sering dan slalu kudengar

Tidak cukup dari mulut yang berisi keju

Malah kau menghina,mencaci dan memakiku

Lewat Koran, majalah beserta gambarku dan juga anakku

Kau hina aku sebagai prusak pemandangan kota

Kau caci aku sebagai orang yang tak punya usaha

Sakitku belum sembuh

Kau tambah lagi rasa sakit itu

Lukaku amat dalam dengan kata-katamu

Aku rasa kau punya mata dan hati

Melihat keadaanku yang tak berdaya dan

Tak berkaki….

Janji-janji manismu masih kuingat

Sebelum kau duduk diatas kursi yang empuk

Dengan harta dan perhiasan istri yang menumpuk

Tetapi….

Setelah kau diangkat

Dan diberi pangkat

Kau menjadi manusia pengkhianat

Kau lupa janji

Kau tidak bisa diberi amanat

Anggaran untuk mensejahterakan rakyat kau embat

Makan tuh.. duit rakyat

Mana yang lebih hina aku atau sipengkhianat

5-juni-2006 santri faqir (5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar