Oleh: Hang Faisal
Suamiku, pangeranku, dan jantung hatiku
Airmataku menetes-netes di pipiku milikmu
Dan terus mengalir dalam bait-bait puisiku
Kutulis puisi ini dengan tinta darah cintaku
Agar suamiku tau bahwa hidupmu cintaku
hidung, mata, pipi, telinga, aku cinta mereka
Dan aku juga mencintai-mu wahai pangeranku
Akan tetapi! mata, pipi, telinga, dan hidung ini
Jauh ku tinggalkan kebelakang karena cintaku
Lebih besar untukmu wahai suami penawar hati
3-juni-2008 santri kesepian (15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar